Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)

I. Pengertian Strategi DCA

Dollar Cost Averaging atau DCA adalah salah satu strategi dalam investasi saham ataupun investasi berbasis saham, seperti reksadana saham dimana para investor membeli saham secara berkala dan rutin. 

Metode DCA ini sangat cocok digunakan dan diaplikasikan oleh investor pemula dengan dana terbatas, sebagai contoh seorang investor pemula dalam satu bulan hanya bisa membeli 1 lot saham di perusahaan A, akan tetapi dengan melakukan pembelian rutin saham perusahaan A , maka aset dari investor pemula tersebut akan bertambah dari waktu ke waktu.

Strategi DCA mengandalkan pengoptimalan biaya rata-rata investasi dalam jangka waktu yang panjang. Bisa dibilang DCA sangat cocok untuk investasi jangka panjang dengan mengutamakan nilai objektif akhir hasil investasi dibandingkan dengan keuntungan jangka pendek.

Dengan menggunakan strategi DCA para investor pemula tentunya tidak perlu repot-repot untuk melakukan analisis teknikal untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukan sell dan buy. Selain itu strategi DCA dinilai dapat mengurangi resiko pasar. Misalnya anda membeli saham perusahaan A sebanyak 1 lot dengan harga 100rb rupiah di bulan januari, lalu pada bulan februari anda kembali membeli saham perusahaan A sebanyak 1 lot dengan harga 90rb rupiah dikarenakan harga saham tersebut sedang turun. Otomatis dengan total 2 lot saham maka anda akan mendapatkan harga average per lot nya menjadi 95rb rupiah per lotnya ataupun lebih rendah dari pembelian pertama, dan jika harga saham perusahaan A kembali naik menjadi 100rb rupiah, otomatis anda akan tetap mendapatkan keuntungan sebesar 10rb rupiah dari penjualan 2 lot saham yang anda miliki. 

II. Manfaat Strategi DCA

Setelah anda mengetahui apa itu strategi DCA, anda juga perlu tahu beberapa manfaat dari penerapan strategi DCA jika diaplikasikan dalam kegiatan  investasi saham anda. Adapun beberapa manfaat strategi DCA , seperti :

1. Konsepnya Sederhana

Sebagai investor pemula , anda tidak perlu repot-repot belajar dan memikirkan analisis fundamental maupun teknikal untuk awal-awal anda mulai berinvestasi. Seperti yang kita tahu dari penjelasan-penjelasan di awal artikel, bahwa konsep strategi DCA bisa dibilang sama saja dengan menabung atau mencicil saham secara rutin. 

2. Tidak Membutuhkan Modal Yang Besar

Banyak orang yang masih ragu berinvestasi karena masih ada stigma di masyarakat, bahwa berinvestasi itu hanya cocok untuk orang kaya yang memiliki modal besar. Akan tetapi dengan strategi DCA anda bisa melakukan investasi sesuai dengan kemampuan anda, dimana anda membeli saham suatu perusahaan dengan cara bertahap dan rutin dalam jangka waktu panjang.

3. Mengurangi Resiko Kerugian Dalam Jumlah Banyak

Dikarenakan pembeliannya sahamnya dilakukan secara bertahap dan suatu saat harga saham itu jatuh, maka kerugian yang anda rasakan tentunya tidak terlalu besar dibandingkan membeli saham sekaligus dalam satu waktu. Selain itu dengan Strategi DCA anda bisa merata-ratakan kerugian yang anda alami dengan melakukan pembelian kembali saat harga saham itu sedang turun.

4. Investasi Jangka Panjang

Dikarenakan strategi DCA adalah strategi investasi jangka panjang, anda tidak perlu repot-repot untuk memantau terus setiap hari pergerakan naik-turun harga saham yang sudah anda beli. Anda dapat menikmati waktu-waktu anda untuk melakukan kegiatan lainnya tampa perlu khawatir untuk memikirkan kapan waktu yang tepat untuk melakukan jual atau beli.

5. Biaya Lebih Rendah

Biaya dari strategi DCA jauh lebih murah dibandingkan strategi timing the market. Strategi timing market jauh lebih mahal dikarenakan anda harus membayar biaya untuk subscription dan redemption fees untuk reksadana.

III. Tips Strategi DCA 

Adapun beberapa tips yang bisa anda terapkan dalam menjalankan strategi DCA dalam investasi saham anda seperti :

  1. Tempatkan dana investasi di saham-saham perusahaan yang memiliki track record bagus dan konsisten dari waktu ke waktu. Contohnya di saham perusahaan blue chip seperti : BBCA, BBRI, UNVR, TLKM dan sebagainya.
  2. Gunakan dana menganggur atau uang sisa yang tidak terpakai (diluar biaya sehari-hari, tabungan atau dana darurat)
  3. Fokus untuk investasi jangka panjang untuk meraup keuntungan yang maksimal
  4. Beli saham saat harganya sedang turun untuk mengurangi biaya atau cost
  5. Sesuaikan dana investasi anda dengan perencanaan keuangan yang sudah anda buat

IV. Kesimpulan

Berinvestasi akan menjadi jauh lebih sederhana dan jauh lebih mudah dipahami para investor pemula dengan menggunakan strategi DCA. Para investor pemula juga dapat memulai investasi dengan modal yang ada sesuai dengan kemampuan finansial mereka. Dengan konsistensi untuk membeli saham secara rutin dalam jangka waktu panjang, maka investor pemula nantinya dapat mencicipi hasil investasinya di masa depan dengan maksimal. Strategi DCA sangat direkomendasikan bagi anda yang mau terjun ke dunia investasi saham dan sejenisnya dikarenakan konsepnya yang simple, dengan dana investasi yang terjangkau serta minim resiko kerugian.

Sekian dulu artikel Budak Duit Indonesia kali ini tentang “Mengenal Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)”. Semoga artikel kali ini menambah referensi dan pengetahuan anda yang baru saja ingin memulai untuk berinvestasi saham. Tinggalkan pesan dan komentar positif jika anda suka dan merasa terbantu dengan artikel kali ini. Terima kasih sudah membaca!.

You cannot copy content of this page