WanChain (WAN): Infrastruktur Blockchain Lintas Rantai Terbaik

Solusi interoperabilitas blockchain terdesentralisasi terkemuka Wanchain mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengintegrasikan salah satu aset kripto terbaik Litecoin (LTC) ke dalam infrastruktur jaringan lintas rantai yang mereka miliki. Hal tersebut membuat Wanchain (WAN) blockchain menjadi proyek keuangan terdesentralisasi (DeFi) di dunia yang memungkinkan terjadi nya transaksi lintas rantai yang benar-benar terdesentralisasi antara protokol blockchain satu dengan yang lainnya

Platform infrastruktur lintas rantai Wanchain (WAN) mendukung jaringan beberapa jaringan blockchain publik terpopuler seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Wanchain, EOSIO, Binance Smart Chain (BSC), dan XRP Ledger. Dengan bergabungnya Litecoin ke dalam infrastruktur Wanchain telah membuat platform ini menjadi solusi lintas rantai paling canggih dan kuat di dunia saat ini.

Untuk mengenal lebih jauh tentang apa itu aset kripto Wanchain (WAN). Pada artikel kali ini Budak Duit Indonesia sudah merangkumnya untuk anda para pembaca setia.

Apa Itu WanChain (WAN)?

Screenshot Website WanChain (WAN)
Screenshot Website WanChain (WAN)

Wanchain (WAN) adalah infrastruktur lintas rantai yang menjadi solusi interoperabilitas blockchain terdesentralisasi pertama di dunia. Wanchain memiliki misi untuk mendorong adopsi blockchain melalui interoperabilitas dengan menjadi jembatan menghubungkan banyak jaringan blockchain di seluruh dunia dan sepenuhnya terdesentralisasi. Platform Infrastruktur lintas rantai ini memberdayakan para pengembang untuk membangun aplikasi lintas rantai yang benar-benar terdesentralisasi untuk mendukung masa depan Decentralized Finance atau DeFi.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi blockchain, sekarang ada ribuan blockchain publik dan pribadi yang digunakan di seluruh dunia.  Namun sebagian besar blockchain terisolasi satu sama lain, sehingga tidak dapat berkomunikasi atau bertukar informasi satu dengan yang lainnya. Oleh permasalahan tersebutlah Wanchain hadir dan berupaya untuk menjadi jembatan terdesentralisasi yang menghubungkan jaringan blockchain terisolasi untuk membantu blockchain mencapai potensi pembentukan dunianya.

Wanchain dibuat oleh Wanglu Tech, sebuah perusahaan teknologi di China senilai $560 juta yang didirikan oleh Jack Lu, salah satu pendiri dan CTO Factom. Wanchain telah membangun infrastruktur lintas rantai sejak 2017. Di tahun itu Wanchain bergabung dengan Blockchain Interoperability Alliance (IOA) dengan tujuan mempromosikan interkonektivitas di antara jaringan blockchain individu.

Pada awal 2021, ia meluncurkan jembatan langsung BTC-ETH terdesentralisasi pertama di dunia. Wanchain juga menawarkan jembatan terdesentralisasi yang menghubungkan Bitcoin, Ethereum, Wanchain, EOSIO, Binance Smart Chain dan XRP Ledger, dengan rantai lain seperti Polkadot (DOT) di cakrawala.

Siapa Pendiri Wanchain?

Jack Lu CEO WhanChain
Jack Lu CEO WhanChain

Wanchain didirikan pada tahun 2017 oleh Jack Lu seorang pengusaha asal China dan seorang pakar teknis yang memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap blockchain. Jack Lu juga adalah salah satu pendiri dan CTO di Factom pada tahun 2014. Selain itu beliau juga mendirikan Wanglutech, yang merupakan sebuah protokol blockchain yang berfokus pada sertifikat penyimpanan data dan aset digital.

Li Ni yang menjabat sebagai VP Operation, adalah ilmuwan komputer yang memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun di industri teknologi dan informasi. Ni juga memiliki pengalaman dalam bidang pemasaran, pengembangan bisnis, dan penjualan. Li Ni sebelumnya pernah bekerja di SuperMap Software,  ZTE  dan Delta Electronics.

Weijia Zhang yang menjabat sebagai VP of Engineering di WanChain, dulunya adalah seorang insinyur dan ahli R&D dengan pengalaman yang sangat matang di berbagai bidang teknologi seperti pemodelan perangkat lunak, ilmu kognitif hingga blockchain. Selain itu Zhang dulunya pernah bekerja sebagai insinyur perangkat lunak utama di perusahaan DELL. Zhang saat ini memiliki lebih dari dua puluh paten teknologi baik yang tertunda dan ataupun sudah diberikan.

Apa Yang Membuat Wanchain Unik?

Wanchain berusaha untuk mencoba menciptakan pasar yang lebih luas untuk aset mata uang digital atau cryptocurrency dengan membangun koneksi yang menghubungkan antara berbagai rantai mandiri. Platform ini telah mampu mengembangkan serangkaian aplikasi melalui smart contract atau kontrak pintar, sistem keamanan, dan koinnya aslinya sendiri (WAN).

Sebagian besar transaksi lintas rantai proses nya diselesaikan melalui platform dari pihak ketiga. Keunikan Wanchain terletak pada desentralisasinya. Platform Wanchain menggunakan sistem komputasi multi-partai dan teknologi berbagi rahasia ambang batas untuk mengelola akun mereka secara mandiri.

Platform ini memiliki tiga fungsi lintas rantai utama, diantaranya adalah :

  1. modul Registrasi.
  2. Modul Transmisi
  3. Modul Permintaan

Ketiga komponen tersebut terlibat dari awal proses hingga proses akhir koneksi. Proyek serupa yang mirip dengan Wanchain adalah termasuk Ripple ( XRP ) dan ICON ( ICX ).

Blockchain Yang Didukung Wanchain

Wanchain telah membangun infrastruktur lintas rantai sejak 2017. Pada awal 2021, ia meluncurkan jembatan langsung BTC-ETH terdesentralisasi pertama di dunia. Wanchain menawarkan jembatan terdesentralisasi yang menghubungkan:

  • Bitcoin
  • Ethereum
  • Wanchain
  • EOS
  • Binance Smart Chain
  • XRP Ledger
  • Litecoin

Semua jembatan lintas rantai terdesentralisasi Wanchain didukung oleh kumpulan kolateral terdesentralisasi terpadu, yang dikelola oleh Grup Storeman Wanchain.

Catatan: ICP Dogecoin dan Dfinity juga didukung melalui platform Instant Cross WanLabs.

Bagaimana Jaringan Wanchain Diamankan?

WAN adalah percabangan dari blockchain Ethereum dan menggunakan mekanisme konsensus proof-of-stake ( PoS ). Wanchain sebelum nya menggunakan token jenis ERC-20 untuk WAN yang dijual ke semua peserta ICO. Ketika mainnet WanChain diluncurkan pada tahun 2018, token ERC-20 kemudian diadaptasi ke dalam rantai asli Wanchain.

Node validasi platform Wanchain  dibagi menjadi tiga, yaitu :

  1. Voucher (memverifikasi transaksi lintas rantai),
  2. Storemen (mengelola akun yang dikunci)
  3. Validator (melakukan verifikasi reguler).

Node perlu mempertaruhkan koin WAN sebelum mereka dapat memvalidasi transaksi di jaringan WanChain. Akun yang terkunci dibuat melalui enkripsi kriptografi.

Apa Itu Koin WAN?

Gambar Token WanChain (WAN)
Gambar Token WanChain (WAN)

Koin WAN adalah token asli yang digunakan pada jaringan ekosistem WanChain. Koin WAN berfungsi sebagai token untuk transaksi lintas rantai, dan mendorong transaksi tokenized di jaringan Wanchain. Koin WAN awalnya didistribusikan sebagai token ERC-20 kepada peserta ICO, tetapi sekarang WAN sudah menjadi koin cryptocurrency sendiri di jaringan Wanchain. Jadi jika anda ingin mendapatkan koin WAN anda harus menukarkan koin yang anda miliki dengan koin WAN di mainnet Wanchain atau membelinya secara langsung.

Wanchain juga seperti NEO dan Ethereum karena menyimpan token lain (yang dibahas lebih detail di bawah). Jadi, dengan memegang Koin WAN , anda juga berpotensi menerima airdrop dari token lain, terutama saat menggunakan dompet resmi yang didukung Wanchain seperti CryptoCurve dan token CURV-nya.

Harga Koin WAN

Adapun harga koin WAN saat artikel ini dibuat berdasarkan data yang didapatkan dari website kripto populer CoinMarketCap. WanChain (WAN) saat ini senilai  $0,719829 USD. Koin WAN berada di peringkat ke-279 dengan nilai total kapitalisasi pasar sebesar $139.273.959 USD. Saat ini koin WAN yang beredar adalah sebanyak  193.482.087 koin WAN dengan total suplai maksimal koin yang dibatasi sebanyak 210.000.000 koin WAN.

Koin WAN saat ini sudah terdaftar di beberapa bursa kripto populer seperti  Binance , KuCoin, Bitrue, dan Huobi, dan WAN Wallet akan segera bertindak seperti Apple Pay dan dompet seluler lainnya, memungkinkan Anda untuk mengelola berbagai cryptocurrency.

Sekian dulu artikel Budak Duit Indonesia kali ini yang membahas tentang apa itu Wanchain (WAN) blockchain. Untuk mengetahui lebih detail lagi, anda bisa menuju dan membaca Whitepaper Wanchain (WAN). Terima kasih sudah membaca.

Leave a Comment

You cannot copy content of this page