Cara Membaca Grafik Candlestick Cryptocurrency

Sebagai seorang investor atau trader pemula tentunya anda akan sangat kesusahan untuk membaca suatu pergerakan aset kripto jika tidak mengetahui dasar-dasarnya.  Memiliki pemahaman dasar tentunya akan sangat membantu anda untuk membaca dan mengenali pola-pola yang terjadi dalam suatu grafik perdagangan. Anda bisa mengamati pola-pola tersebut dengan membaca grafik pergerakan candlestick cryptocurrency yang ingin anda pantau.

Oleh karena itu pada artikel kali ini Budak Duit Indonesia akan membahas apa itu grafik Candlestick Cryptocurrency, apa itu candle, beserta pola-pola candle yang perlu anda ketahui untuk membantu anda melakukan perdagangan mata uang digital atau cryptocurrency

Apa Itu Candlestick?

Contoh Grafik Candlestick Bitcoin
Contoh Grafik Candlestick Bitcoin Cryptocurrency

Candlestick adalah jenis grafik harga yang digunakan untuk menampilkan informasi harga tertinggi, terendah, harga pembukaan dan harga penutupan suatu aset yang diperjualbelikan dalam periode tertentu, baik hitungan menit, jam, hari, minggu, bulanan atau bahkan tahunan sesuai kebutuhan data yang di inginkan.

Candlestick awalnya digunakan oleh para pedagang beras di Jepang pada abad ke-18 untuk melacak harga beras dan menentukan momentum yang tepat untuk melakukan transaksi penjualan ataupun pembelian, sebelum akhirnya metode ini dalam beberapa ratus tahun kemudian terkenal di Amerika dan banyak digunakan oleh para investor dan traders sampai saat ini.

Jika sudah mengetahui candlestick cryptocurrency, lalu bagaimana cara membaca nya?

Cara Membaca Candle Cryptocurrency

Gambar Candlestick Kripto
Gambar Candlestick Kripto

Seperti yang anda lihat pada gambar di bawah ini, ada dua candle berwarna merah dan hijau. Candle menjadi berwarna merah saat harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan atau harga aset kripto menurun. Sebaliknya candle berwarna hijau saat harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan atau harga aset meningkat.

Setelah mengetahui arti dari warna merah dan hijau pada candlestick. Anda juga perlu mengetahui bagian-bagian dan penjelasannya untuk memahami dan membaca grafik candlestick cryptocurrency lebih jauh lagi. Adapun bagian dan penjelasannya adalah sebagai berikut:
  • Body atau tubuh adalah bagian dari candle yang menunjukkan rentang buka-tutup harga. Dengan kata lain bagian ini menunjukkan perbedaan antara harga penutupan dan pembukaan aset kripto.
  • Wick atau sumbu atau disebut juga ekor adalah bagian menunjukkan harga aset tertinggi dan terendah dalam periode candlestick. Jika tidak ada sumbu, maka harga pembukaan dan penutupan adalah harga terendah/tertinggi.
  • Highest price atau harga tertinggi adalah bagian atas sumbu atas yang menunjukkan harga tertinggi yang diperdagangkan selama periode tersebut.
  • Lowest price atau harga terendah adalah harga terendah yang diperdagangkan selama periode tersebut ditunjukkan oleh bagian di bawah sumbu.
  • Opening price atau harga pembukaan adalah bagian dimana harga pertama saat perdagangan terjadi selama periode waktu dari candle baru. Jika harga naik, candle berubah menjadi hijau dan sebaliknya jika berubah menjadi warna merah maka sedang terjadi penurunan harga aset.
  • Harga penutupan: Harga penutupan adalah harga terakhir yang diperdagangkan selama periode pembentukan candle. Jika harga ini diatas harga pembukaan, candle akan berwarna hijau, jika tidak, akan berwarna merah.

Apa Saja Pola Perdagangan Cryptocurrency Yang Perlu Anda Ketahui?

Meskipun ada banyak cara untuk menggunakan dan membaca grafik candlestick suatu aset Cryptocurrency, pengenalan pola perdagangan tentunya perlu anda ketahui. Para traders ataupun investor sering membaca dan menggunakan pola perdagangan untuk memprediksi arah harga, tren, dan momentum keseluruhan. Mereka dapat melakukan prediksi dari satu, dua, atau bahkan lebih candle yang terbuat. Oleh karena itu kami telah membuat daftar praktis mengetahui pola trend bearish dan bullish dari suatu aset cryptocurrency. Perlu anda ketahui tren bullish adalah saat dimana aset kripto tersebut sedang mengalami kenaikan harga dalam periode tertentu, sedangkan tren bearish adalah saat dimana aset kripto tersebut sedang mengalami penurunan harga dalam periode tertentu.

Pola Tren Bullish

Pola Candle Hammer Atau Palu
Pola Candle Hammer Atau Palu

Penampilan: Pola Hammer atau palu adalah salah satu pola perdagangan yang paling mudah untuk dikenali. Seperti yang anda lihat pada gambar diatas, pergerakan candle warna hijau memiliki bentuk seperti palu, pola ini terbuat dari candle dengan sumbu bawah yang panjang dan berada di bagian bawah tren turun. Tubuh biasanya kecil dengan sedikit atau tanpa sumbu atas. Palu bisa berwarna merah atau hijau.

Indikasi: Ini mungkin menunjukkan tren pembalikan yang kuat dan potensi lonjakan harga. Pola ini menunjukkan tekanan jual yang tinggi, namun pada periode yang sama tekanan beli kembali menguasai aksi harga.

Gambar Pola Inverted Hammer Atau Palu Terbalik
Gambar Pola Inverted Hammer Atau Palu Terbalik

Penampilan: Satu-satunya perbedaan visual dari Inverted Hammer atau palu terbalik dengan hammer atau palu adalah posisi sumbu yang berada di atas atau dibawah. Pola Inverted Hammer memiliki sumbu yang berada diatas dan candlenya dapat berwarna merah atau hijau.

Indikasi: Inverted Hammer menunjukkan potensi awal dari tren naik, dengan tren turun yang berakhir mengindikasikan pembeli akan segera mendapatkan kendali.

Pola Bullish Engulfing
Pola Bullish Engulfing

Penampilan: Pola Bullish Engulfing terdiri dari dua candle, dimana yang pertama adalah bearish (candle merah) sedangkan yang kedua adalah bullish (candle hijau) yang menelan candle merah. Dengan kata lain, tubuh candle kedua lebih besar daripada tubuh candle pertama atau  yang sebelumnya. Harus ada celah antara harga penutupan dan pembukaan, namun celah ini jarang terlihat di pasar kripto.

Indikasi: Pola ini menunjukkan peningkatan tekanan beli dan awal tren naik karena pembeli cenderung mendorong harga untuk naik.

Gambar Pola Piercing Line
Gambar Pola Piercing Line

Penampilan: Pola Piercing Line adalah pola yang terdiri dari candle bearish (merah) panjang yang diikuti oleh candle hijau panjang, yang terjadi di bagian bawah sat tren turun. Ada celah antara harga penutupan dan pembukaan, dengan penutupan candle kedua lebih dari setengah tubuh candle bearish.

Indikasi: Awal periode terlihat sangat bearish. Namun, tekanan beli meningkat di sepanjang candle, menunjukkan tren bulls dimana para investors atau traders tertarik untuk membeli aset pada harga saat ini.

Gambar Pola Morning Star
Gambar Pola Morning Star

Penampilan: Pola Morning Star adalah pola yang terdiri dari tiga candle yang berbeda saat dalam tren turun. Yang pertama adalah candle bearish panjang. Dan  candle yang kedua, atau disebut star, menyajikan sumbu yang sangat panjang ada bagian atas dan bawah yang membuat bagian body atau  badan menjadi pendek. Candle yang ketiga adalah candle bullish panjang yang ditutup diatas titik tengah yang pertama.

Indikasi: Candle Star memberi sinyal bahwa tren saat ini kehilangan tenaga, sering kali dikonfirmasi dengan candle ketiga meluncurkan tren naik.

Gambar Pola Three White Soldiers
Gambar Pola Three White Soldiers

Penampilan: Pola Three White Soldiers adalah pola terdiri dari tiga candle berwarna hijau di dalam tren turun atau bearish. Candle kedua dan ketiga dibuka di dalam tubuh candle sebelumnya dan ditutup diatasnya. Candle tengah biasanya memiliki sedikit sumbu atau tidak ada sumbu yang lebih rendah.

Indikasi: Pola ini menunjukkan tekanan beli yang kuat yang mendorong harga aset kripto naik dan bahkan menunjukkan pembalikan harga yang besar di masa yang akan datang. Semakin besar candlenya, semakin kuat tekanannya.

Saat candle berwarna merah, harga penutupannya lebih rendah dari harga pembukaan: harga aset turun selama periode perdagangan tersebut. Saat candle berubah menjadi hijau, harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan karena harga aset meningkat.

Pola Tren Bearish

Gambar Pola Hanging Man
Gambar Pola Hanging Man

Penampilan: Pola Hanging Man adalah sebuah pola kebalikan dari pola Hammer atau palu. Biasanya terbentuk di akhir tren bullish dengan body yang  kecil dan memiliki sumbu bawah yang panjang yang bisa berwarna hijau atau merah.

Indikasi: Pola ini menandakan kelemahan tren naik dan investor dan trader sering mengaitkannya pola ini sebagai sebagai sinyal untuk jual.

Gambar Pola Shooting Star
Gambar Pola Shooting Star

Penampilan: Pola Shooting Star adalah sebuah pola yang terdiri dari satu batang candle dengan badan atau body kecil dan sumbu bawah yang pendek. Sebaliknya, sumbu atas sangat panjang. Berbeda dengan pola Inverted Hammer yang sangat mirip, pola ini terjadi di bagian atas saat tren naik.

Indikasi: Pola ini menunjukkan penolakan harga yang kuat setelah push up harga aset kripto yang signifikan. Shooting Star sering dikaitkan dengan sinyal pembalikan menuju tren bearish.

Gambar Pola Bearish Engulfing
Gambar Pola Bearish Engulfing

Penampilan: Pola Bearish Engulfing terdiri dari dua candle. Yang pertama adalah candle bullish (warna hijau), sedangkan yang kedua adalah bearish (warna merah) dan menelan seluruh candle warna hijau. Dengan kata lain, tubuh candle kedua lebih besar dari yang pertama. Dengan celah antara harga penutupan dan pembukaan yang jarang terlihat di kripto, pola ini terjadi saat suatu aset kripto berada di puncak tren naik.

Indikasi: Pola ini menunjukkan peningkatan tekanan jual dan awal dari potensi menuju tren turun atau bearish.

Gambar Pola Evening Star
Gambar Pola Evening Star

Penampilan: Pola Evening Star bisa dibilang adalah kebalikan dari pola Morning Star. Pola ini terdiri dari tiga candle yang berbeda dalam tren naik. Yang pertama adalah candle bullish panjang, sedangkan candle kedua memiliki sumbu atas dan bawah yang sangat panjang dengan body atau tubuh yang pendek. Candle ketiga adalah candle bearish panjang yang ditutup di bawah titik tengah lilin pertama.

Indikasi: Candle Star yang muncul adalah sinyal bahwa tren saat ini telah kehilangan kekuatan dan para trader atau investor dapat menggunakannya moment ini untuk mengambil posisi jual. Konfirmasi terjadi pada candle ketiga yang sering menunjukkan tren turun atau bearish.

Gambar Pola Three Black Crows
Gambar Pola Three Black Crows

Penampilan: Pola three black crows dapat dikenali oleh munculnya tiga candle merah saat berada di dalam tren naik. Candle kedua dan ketiga dibuka di dalam tubuh Candle  sebelumnya dan ditutup di bawahnya. Candle ini biasanya memiliki sedikit atau tidak ada sumbu yang lebih rendah.

Indikasi: Pola ini menunjukkan tekanan jual yang kuat yang mendorong harga turun dan dapat mengumumkan pembalikan harga yang akan datang.

Gambar Pola Dark Cloud Cover
Gambar Pola Dark Cloud Cover

Penampilan: Pola Dark Cloud Cover terdiri dari candle merah yang dibuka diatas harga penutupan candle hijau sebelumnya, tetapi kemudian ditutup di bawah titik tengah candle itu. Pola ini muncul dalam sesi uptrend yang pada umumnya menciptakan tertinggi baru dari suatu aset kripto.

Indikasi: Pola ini dapat menunjukkan dua hal: mundurnya atau setidaknya berakhirnya uptrend saat ini. Dalam kedua skenario, pedagang cenderung membaca pola ini sebagai sinyal untuk jual.

Kesimpulan

Tidak seperti grafik garis sederhana, grafik candlestick membawa lebih banyak informasi dan merupakan alat yang sangat berguna bagi para pedagang. Namun mereka tentu saja memiliki banyak keterbatasan dalam isolasi dan sering digunakan dalam kombinasi dengan indikator teknis seperti RSI atau Moving Average.

Pola-pola diatas adalah beberapa yang paling populer akan tetapi sebenarnya masih banyak pola-pola lainnya yang akan muncul.

Sekian dulu artikel dari Budak Duit Indonesia kali ini yang membahas tentang “Cara Membaca Grafik Candlestick Cryptocurrency”. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan terima kasihs udah membaca.

Leave a Comment

You cannot copy content of this page