Perusahaan Minyak Dan Gas Bumi Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Daftar Perusahaan Minyak Dan Gas Bumi Di Bursa Efek Indonesia (BEI) – Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam seperti Minyak Dan Gas Bumi. Ini merupakan sumber daya yang penting bagi pemenuhan kebutuhan energi dan bahan baku industri di dalam negeri maupun luar negeri sebagai penghasil devisa.

 

Daftar 13 Perusahaan Pertambangan Minyak Dan Gas Bumi Di Bursa Efek Indonesia

Bagi anda yang tertarik untuk berinvestasi pada sektor industri ini, anda tentu saja bisa mencoba membeli saham perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri pertambangan minyak dan gas bumi. Pada kesempatan kali penulis akan memberikan daftar perusahaan Minyak Dan Gas Bumi yang sudah melantai dan sahamnya bisa anda beli di Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

1. PT. Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

PT. Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) perusahaan di sektor energi yang merupakan bagian dari Grup Medco. Perusahaan ini memiliki fokus utama di bidang eksplorasi dan produksi minyak bumi dan gas alam, penambangan tembaga dan emas, serta pembangkitan listrik. Didirikan oleh Arifin Panigoro pada 9 Juni 1980, awalnya perusahaan ini adalah kontraktor pengeboran minyak dan gas dengan nama “PT Meta Epsi Pribumi Drilling Company”. Hingga akhirnya pada tahun 1994 berganti nama menjadi yang sekarang ini dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.

Harga saham MEDC pada saat artikel ini dibuat adalah adalah Rp. 1.055,00 per lembar saham dan baru-baru ini tepatnya pada 22 Agustus 2022 kemarin akan membagikan dividen interim senilai US$25 juta atau US$0,0010 per saham. dividen interim akan dikenakan pada 8 September 2022.

 

2. PT. Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)

PT. Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) adalah perusahaan pengolahan minyak dan gas yang berdiri pada tanggal 24 Maret 2006. Awalnya perusahaan ini membangun kilang dan instalasi pengolahan gas bumi di Palembang yang dapat memproduksi 174 ton LPG per hari dan 410 barel kondensat per hari. Setelah itu mereka kemudian membangun sebuah kilang amonia di Banggai yang dapat memproduksi 2.000 ton amonia per hari.

Perusahaan ini telah melakukan beberapa kerja sama kemitraan dengan perusahaan besar dalam negeri dan luar negeri, diantaranya:

  • Perjanjian Jual Beli LPG dengan Pertamina pada tahun 2007
  • Perjanjian Pasokan Gas sebanyak 55 MMSCFD dengan JOB Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi pada tahun 2014
  • Perjanjian Pembelian Amonia dengan Mitsubishi Corporation asal Jepang pada tahun 2015
  • Produksi Amonia Biru dengan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC), Mitsubishi Corporation, dan Institut Teknologi Bandung pada tahun 2021

PT. Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 1 Februari 2012. Mereka mulai melakukan ekspansi kilangnya agar dapat memproduksi 174 ton LPG per hari mulai dari tahun 2013 dan menyelesaikannya pada tahun 2014.

 

3. PT. Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI)

Menurut situs resminya, PT. Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur sumber daya energi terintegrasi di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 19 April 2007 dengan nama PT Macau Oil Engineering and Technology. Dua tahun kemudian tepatnya pada 30 September 2009 perusahaan ini kembali berganti nama menjadi PT Benakat Petroleum Energy Tbk dan mulai melantai di BEI pada pada 11 Februari 2010 dengan kode bursa “BIPI”. Hingga akhirnya pada 9 Mei 2018 T Benakat Integra berganti nama menjadi PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk dan telah disetujui dalam Rapat Umum Memiliki Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang diadakan pada 9 Mei 2018.

Update terakhir, PT. Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) saat ini sedang merampungkan akuisisi PTT Mining Limited (PTTML). Hal tersebut membuat saham BIPI di bursa naik 4,58% ke harga 153 pada perdagangan hari ini (21-11-2022).

 

4. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) adalah perusahaan energi yang berkantor pusat di Jakarta dan merupakan bagian dari Grup Bakrie. Perusahaan ini memiliki fokus bisnis di bidang eksplorasi dan perdagangan minyak dan gas bumi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2001 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Februari 2003. PT Energi Mega Persada Tbk melakukan IPO dan secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 7 Juni 2004 dengan harga penawaran awal senilai Rp 160 per lembar saham.

Perusahaan ini aktif melakukan eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak bumi dan gas alam di Jawa Timur (Blok Kangean), Sumatera (Blok Selat Malaka, Blok Bentu, Blok Korinci Baru, Blok Tonga, Blok Gebang, Blok “B”, dan Blok CPP Selatan); Kalimantan (Blok GMB Sangatta II) serta Mozambik (Blok Buzi).

 

5. PT Elnusa Tbk (ELSA)

PT Elnusa Tbk (ELSA) adalah perusahaan jasa yang mendukung segala kegiatan pengeboran minyak dan gas. Perusahaan ini berdiri pada 25 Januari 1969 dengan nama PT Elektronika Nusantara yang awalnya mendukung kegiatan operasi Pertamina. Setelah melalui banyak perkembangan dalam usahanya, akhirnya pada 8 Juni 1984 perusahaan ini berganti nama menjadi PT Elnusa dan memiliki beberapa anak perusahaan, yaitu PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Drilling Services, PT Sinar Riau Drillindo, dan PT Elnusa Workover Services.

Pada tanggal 6 Februari 2008, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode bursa ELSA. Pada saat artikel ini dibuat, sebanyak 51,10% dari total kepemilikan saham perusahaan dipegang oleh PT. Pertamina Hulu Energi dan sisanya sebanyak 48,90% dimiliki oleh publik.

 

6. PT. Super Energy Tbk (SURE)

PT. Super Energy Tbk (SURE) adalah salah satu perusahaan dalam sektor energi yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini memiliki fokus bisnis di bidang perdagangan minyak, gas dan jasa transportasi pertambangan dan perminyakan lainnya.

Perusahaan ini secara resmi berdiri pada 13 Mei 2012 yang diumumkan dalam dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 54370 Tahun 2012 dengan Tambahan Berita Negara No. 77 tanggal 25 September 2012 (“Perseroan”). Sejak tahun 2011 perusahaan ini telah memiliki beberapa anak perusahaan, yaitu PT Bahtera Abadi Gas dan PT Gasuma Federal Indonesia.

 

7. PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN)

PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) adalah perusahaan bergerak dalam bidang investasi yang memberikan pembiayaan pada perusahaan-perusahaan eksplorasi minyak dan gas bumi. Semula perusahaan ini didirikan dengan nama PT. Aneka Guna Metro Leasing pada tanggal 11 November 1983. Kemudian pada tahun 1989 berganti nama kembali menjadi PT. Metropolitan Finance Corporation. Hingga akhirnya pada 23 Juni 2006 mengganti namanya menjadi PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN).

Saham MTFN mulai diperjualbelikan pada 16 Juni 1990 dalam IPO dengan harga penawaran awal saham senilai Rp. 3.500 per lembarnya. Sebanyak 47,78% sahamnya saat ini dimiliki oleh pendanaan Serie C.

 

8. PT. Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX)

PT. Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) adalah perusahaan kontraktor pengeboran Indonesia dengan kapasitas pengeboran lepas pantai dan darat untuk industri minyak dan gas, panas bumi, dan metana batubara. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1992.

Perusahaan ini secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Juli 2002 dengan harga penawaran awal Rp. 550 per lembar saham APEX. Saat ini sebanyak 64,65% atau sebanyak 1.808.208.077 lembar saham APEX dimiliki oleh PT.Aserra Capital.

 

9. PT Mitra Investindo Tbk (MITI)

PT. Mitra Investindo Tbk (MITI) adalah perusahaan yang berkantor pusat di jakarta dan bergerak dibidang investasi awalnya. Perusahaan ini sempat berganti-ganti nama dan usaha bisnisnya. Pernah menjadi perusahaan migas, PT Mitra Investindo berjalan mulus dan pernah merugi Rp 170 miliar karena kontraknya di penambangan migas dihentikan. Kinerja keuangan yang memburuk membuat saham MITI berada di harga Rp. 50 dan BEI memutuskan untuk melakukan suspensi kepada perusahaan ini sejak 11 Maret 2019.

Akan tetapi perusahaan ini perlahan-lahan mulai bangkit dengan cara mengeksplorasi peluang penambangan granit di Lampung dan Jawa Barat. PT Prime Asia Capital kemudian hadir untuk menyelamatkan perusahaan ini dengan mengambil 69,5% kepemilikan sahamnya lewat private placement. Hingga pada tahun 2021, PT Mitra Investindo Tbk (MITI) mengalihkan bisnisnya ke bidang pelayaran dan pengangkutan kapal dan menjalin kerja sama dengan PT Pelayaran Samudra Karana Line dan mengakuisisi PT Wasesa Line.

Kinerja baik perusahaan membuat saham MITI kembali ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dan kembali diperdagangkan kepada publik pada 29 Juni 2021.

 

10. PT. Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS)

PT. Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) adalah perusahaan yang bergerak dalam industri minyak dan gas bumi dan berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan tergabung dalam Grup Radiant Utama dan memiliki tiga anak perusahaan untuk mendukung usaha bisnisnya, yaitu PT Supraco Indonesia, PT Supraco Lines dan PT Supraco Deep Water.

Perusahaan ini secara resmi didirikan pada 22 Agustus 1984 dengan fokus bisnis AMDAL, manpower service dan operation & maintenance serta jasa-jasa penunjang operasional lainnya untuk industri minyak dan gas bumi.

 

11. PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO)

PT Sigma Energy CompressindoTbk (SICO) adalah perusahaan swasta nasional yang berdiri pada tahun 2007 dan merupakan perusahaan jasa di sektor industri minyak dan gas. Mereka mendistribusikan mini gas compressor di Indonesia dan melakukan monetisasi gas suar bakar sebagai kegiatan usaha bisnis perusahaan ini. Adapun anak perusahaan ini adalah PT. Sigma Niaga Gas dengan persentase kepemilikan sebesar 55%.

PT Sigma Energy Compressindo Tbk melakukan IPO pada tanggal 8 April 2022 dan menjual 270.000.000 lembar saham dengan nilai Rp 50 untuk tiap lembar saham SICO. Saat artikel ini dibuat, harga saham SICO adalah Rp 183 per lembar sahamnya.

 

12. PT. Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK)

Didirikan pada tahun 1983, PT. Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) adalah perusahaan jasa yang bergerak dalam berbagai bidang. Mereka menjalankan beberapa layanan jasa seperti pengembangan, perdagangan, industri, pertambangan, pertanian, transportasi darat, workshop dan jasa melalui divisi pertambangan batubara, konstruksi, dan persewaan alat berat. Perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta, tepatnya di The Bellezza Permata Hijau, Office Tower 15 15 of-1.

PT. Perdana Karya Perkasa Tbk melakukan IPO pada 11 Juli 2007 dengan kode bursa PKPK dan menawarkan sebanyak 125.000.000 dengan harga Rp 400 untuk tiap lembarnya. Pada tahun 2021, PT Deli Pratama Batubara mengakuisisi 300,549,162 lembar saham atau 50.09 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Perdana Karya Perkasa Tbk.

 

13. PT. Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS)

Menurut situsnya, PT. Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS) adalah perusahaan kontraktor bidang migas dengan spesialisasi layanan jasa dan pengadaan rig di Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh Eddy Hidayat Lim pada 7 Maret 2011 dengan fokus menyediakan jasa penunjang kegiatan operasional kerja ulang sumur dan perawatan sumur minyak dan gas.

Pada 8 November 2019 PT. Ginting Jaya Energi Tbk secara resmi terdaftar di Bursa efek indonesia dengan kode bursa WOWS. Sebanyak 750.000.000 lembar saham ditawarkan dengan harga penawaran senilai Rp 450 untuk tiap lembar sahamnya.

 

14. PT. Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)

Pt. Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak sebagai perusahaan investasi. Mereka memberikan pembiayaan untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi, selain itu bisnis lainnya adalah penyewaan properti. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1996 dan saat ini berkantor pusat di Ratu Prabu 1 Building, Jl. T.B. Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan.

 

Demikianlah informasi kali ini yang berisikan tentang “Daftar Perusahaan Minyak Dan Gas Bumi Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Semoga artikel kali ini bisa bermanfaat bagi anda para investors saham yang ingin berinvestasi di sektor energi.

Leave a Comment

You cannot copy content of this page