Pengertian ARA Di Dalam Investasi Saham

Pengertian ARA Di Dalam Investasi Saham – Ketika terjun ke dunia investasi saham mungkin anda nantinya akan mendengar istilah-istilah asing yang dipakai untuk menggambarkan situasi tertentu atau kondisi yang sedang terjadi. Salah satu istilah yang mungkin sering anda dengar ialah ARA dan ARB.

Pada umumnya istilah ARA atau Auto Rejection Atas adalah kondisi saat suatu harga saham mencapai kenaikan harga tertinggi. Untuk lebih jelas lagi tentang apa itu ARA anda bisa membaca penjelasan pada artikel berikut ini.

Pengertian ARA atau Auto Rejection Atas

Pengertian ARA atau Auto Rejection Atas adalah kondisi signifikan dimana harga suatu saham mengalami kenaikan sampai menyentuh batas atas yang sudah ditetapkan oleh bursa. Sistem ARA ini sendiri  diatur dalam Jakarta Automated Trading System (JATS) NEXT-G dan mengacu pada sesuai Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00023/BEI/03-2020.

Contoh Kasus :

Harga saham BRIS (PT BRI Syariah Tbk) pada tanggal pada 13 Oktober 2020 ditutup di level Rp1.125 per lembar saham. Esok nya di tanggal 14 Oktober 2020 harga saham BRIS meningkat 24,89% menjadi Rp1.405. Dikarenakan saham BRIS memiliki rentang harga acuan di  Rp200 s/d Rp5.000 dimana batas persentase ARA 25% maka secara otomatis saham BRIS akan di suspend sementara oleh bursa.

Rentang Batas ARA

Batasan Auto Rejection  Atas yang berlaku saat ini sesuai Keputusan Direksi Nomor Kep-00023/BEI/03-2020 :

Tabel Rentang Harga Acuan ARA
Tabel Rentang Harga Acuan ARA

Faktor Terjadinya ARA

Adapun beberapa faktor yang membuat saham mencapai harga ARA, diantaranya :

  1. Saham baru melantai di bursa IPO
  2. Adanya sentimen positif seperti pembagian dividen, isu merger, mendapatkan kontrak kerja sama dan sebagainya
  3. Digoreng ‘Bandar Saham’

Kesimpulan

Kebanyakan Saham yang mengalami suspend sementara karena terkena ARA kebanyakan bukan dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar (big caps) melainkan saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar menengah dan kecil ataupun saham dari perusahaan yang baru melantai di bursa.

Saham yang sedang dalam kondisi ARA tampak menggiurkan dan bisa menghasilkan keuntungan yang besar dalam periode yang singkat. Akan tetapi perlu diingat, anda tidak bisa memprediksi kapan harga tersebut akan berbalik bahkan drop sehingga anda terjebak dalam kondisi rugi dikarenakan ‘terlambat untuk keluar’. Oleh karena itu para investor perlu mengingat kembali resiko yang melekat dalam dunia investasi saham. High Return, High Risk.

Sekian dulu artikel kali dari Budak Duit Indonesia ini yang membahas tentang istilah ARA atau Auto Rejection Atas dalam dunia investasi saham. Semoga artikel kali ini bisa menambah wawasan dan referensi anda sebagai investor di dunia saham. Tinggalkan pesan dan komentar jika anda suka dan merasa terbantu dengan artikel kali ini. Terima kasih sudah membaca!.

You cannot copy content of this page