Mengenal Dunia Investasi IHSG

Mengenal Dunia Investasi IHSG – Berinvestasi adalah cara yang dapat dilakukan semua orang untuk menambah aset yang mereka miliki, mendapatkan pendapatan pasif, sebagai media untuk menabung, mengamankan aset dari inflasi ataupun alasan-alasan lainnya yang membuat seseorang untuk berinvestasi.

Dulu kebanyakan orang mungkin lebih memilih berinvestasi dengan membeli aset berupa tanah, bangunan ataupun emas, karena memiliki wujud yang bisa dipantau atau kemudahan untuk mendapatkannya. Hal tersebut tentunya membuat investasi lainnya seperti saham kurang diminati, karena mereka harus pergi ke bursa ataupun menggunakan jasa broker atau pialang saham dan memantau pergerakan harga saham yang hanya mengandalkan komunikasi lewat telepon saja ataupun koran.

Akan tetapi dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini banyak sekali kemudahan yang ditawarkan jika seseorang memutuskan berinvestasi saham, banyaknya variasi broker yang bisa dipilih, deposit yang terjangkau, hingga ketersediaan aplikasi mobile yang membuat orang semakin mudah memantau portofolio saham mereka hanya dengan menggunakan smartphone dan bantuan jaringan internet saja.

Bagi anda yang tertarik untuk berinvestasi saham, alangkah baiknya mengenal dulu apa dunia investasi IHSG. Dikarenakan IHSG ialah sebuah wadah dimana semua orang bisa mengetahui indikator pergerakan harga saham di seluruh Indonesia.

Mengenal Dunia Investasi IHSG: Cara Kerja, Daftar Indesk Saham BEI, Istilah-Istilah Saham

Apa Itu IHSG?

IHSG sendiri adalah singkatan dari kata Indeks Harga Saham Gabungan atau dalam bahasa inggris disebut Indonesia Composite Index, ICI, atau IDX Composite. IHSG merupakan tempat dimana Bursa Efek Indonesia (BEI) mendapatkan informasi indeks harga saham.

Indeks harga saham adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mencerminkan keseluruhan pergerakan harga gabungan dari beberapa saham-saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu yang sudah ditetapkan untuk dievaluasi secara berkala.

Adapun tujuan dan manfaat dari adanya indeks harga saham, diantaranya seperti:

  • Sebagai tolak ukur sentimen pasar
  • Untuk acuan produk investasi pasif dan turunannya seperti  Dana Indeks dan ETF Indeks.
  • Benchmark untuk portofolio aktif.
  • Proksi sebagai acuan untuk mengukur serta membuat model pengembalian investasi (return), risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan profil risiko yang bisa diterima investor
  • Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset investasi.

Cara Kerja Dunia Investasi IHSG

Dunia Investasi IHSG mempunyai cara kerjanya sendiri. Pergerakan naik atau turunnya indikator IHSG tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, baik itu faktor internal maupun eksternal. Contoh dari faktor internal adalah kondisi ekonomi negara tersebut, kinerja dari perusahaan, Kebijakan Bank Indonesia (BEI). Sedangkan dari sisi eksternal bisa dipengaruhi oleh kinerja eksport dan import, neraca perdagangan, kebijakan Bank Dunia, konversi mata uang asing dan sebagainya. Hal-hal tersebut tentunya akan mempengaruhi keputusan seorang investor untuk menanamkan modalnya ke sebuah perusahaan.

Ketika kondisi ekonomi sedang membaik dan kondusif tentunya seorang investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya atau membeli saham suatu perusahaan tertentu yang mengakibatkan harga saham tersebut naik dikarenakan ada aksi beli. Sedangkan jika keadaan ekonomi sedang tidak stabil atau kinerja dari perusahaan atau emiten itu sedang turun, maka investor tersebut tentunya akan melakukan aksi jual untuk mengamankan keuntungan atau terhindar dari kerugian yang lebih dalam.

Kenaikan dan penurunan harga dari saham tersebut tentunya akan dirangkum sebagai indikator untuk menentukan apakah saat ini IHSG sedang naik maupun sedang turun yang tentunya informasi tersebut akan digunakan oleh BEI dan para investor sebagai acuan kebijakan atau keputusan investasi nantinya.

Perlu diingat IHSG itu adalah rangkuman dari keseluruhan harga-harga saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Jadi tentunya harga suatu saham dan saham lainnya berbeda. Selain itu dari setiap saham-saham perusahaan yang ada akan dikelompokan menjadi beberapa Indeks berdasarkan kriteria dan metodologi yang sudah ditetapkan oleh BEI. Saat ini BEI sudah memiliki 38 pengelompokan Indeks saham.

Daftar 38 Indeks Saham Terbaru Yang Terdaftar Di IHSG

Saat ini ada 38 indeks saham yang resmi terdaftar di Indeks Harga Saham Gabungan, adapun daftarnya adalah sebagai berikut ini :

No.

Nama Indeks

Deskripsi

1

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Papan Utama dan Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia.

2

IDX80

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 80 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

3

LQ45

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

4

IDX30

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

5

IDX Quality30

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang secara historis perusahaan relatif memiliki profitabilitas tinggi, solvabilitas baik, dan pertumbuhan laba stabil dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.

6

IDX Value30

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki valuasi harga yang rendah dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.

7

IDX Growth30

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki tren harga relatif terhadap pertumbuhan laba bersih dan pendapatan dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.

8

IDX ESG Leaders

Indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki penilaian Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang baik dan tidak terlibat pada kontroversi secara signifikan serta memiliki likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik. Penilaian ESG dan analisis kontroversi dilakukan oleh Sustainalytics.

9

IDX High Dividend 20

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.

10

IDX BUMN20

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan afiliasinya.

11

Indeks Saham Syariah Indonesia/Indonesia Sharia Stock Index (ISSI)

Indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham di Papan Utama dan Papan Pengembangan yang dinyatakan sebagai saham syariah sesuai dengan Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

12

Jakarta Islamic Index 70 (JII70)

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 70 saham syariah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.

13

Jakarta Islamic Index (JII)

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham syariah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.

14

IDX-MES BUMN 17

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 17 saham syariah yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan afiliasinya yang memiliki likuiditas baik dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. IDX-MES BUMN 17 merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

15

IDX SMC Composite

Indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah.

16

IDX SMC Liquid

Indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham dengan likuiditas tinggi yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah.
17

KOMPAS100

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 100 saham yang memiliki likuiditas yang baik dan kapitalisasi pasar yang besar. Indeks KOMPAS100 diluncurkan dan dikelola bekerjasama dengan perusahaan media Kompas Gramedia Group (penerbit surat kabar harian Kompas).

18

BISNIS-27

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 27 saham yang dipilih oleh Komite Indeks Bisnis Indonesia. Indeks BISNIS-27 diluncurkan dan dikelola bekerjasama dengan perusahaan media PT Jurnalindo Aksara Grafika (penerbit surat kabar harian Bisnis Indonesia).

19

MNC36

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 36 saham yang memiliki kinerja positif yang dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar, likuiditas transaksi, dan fundametal serta rasio keuangan. Indeks MNC36 diluncurkan dan dikelola bekerjasama dengan perusahaan media Media Nusantara Citra (MNC) Group.

20

Investor33

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 33 saham yang dipilih dari 100 (seratus) Perusahaan Tercatat terbaik versi Majalah Investor yang dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar, likuiditas transaksi dan fundamental serta rasio keuangan. Indeks Investor33 diluncurkan dan dikelola bekerjasama dengan perusahaan media PT Media Investor Indonesia (penerbit Majalah Investor).

21

infobank15

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 15 saham perbankan yang memiliki faktor fundamental yang baik dan likuiditas perdagangan yang tinggi. Indeks infobank15 diluncurkan dan dikelola bekerjasama dengan perusahaan media PT Info Artha Pratama (penerbit Majalah Infobank).

22

SMinfra18

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 18 saham yang konstituennya dipilih dari sektor-­sektor infrastruktur, penunjang infrastruktur, dan pembiayaan infrastruktur (dari sektor perbankan) yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Indeks SMinfra18 diluncurkan dan dikelola bekerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI).

23

SRI-KEHATI

Indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat yang memiliki kinerja yang baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik atau disebut Sustainable and Responsible Investment (SRI). Indeks SRI-KEHATI diluncurkan dan dikelola bekerjasama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI).

24

PEFINDO25

Indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat kecil dan menengah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi. Indeks PEFINDO25 diluncurkan dan dikelola bekerjasama dengan perusahaan pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

25

PEFINDO i-Grade

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham perusahaan tercatat yang memiliki peringkat investment grade dari PEFINDO (idAAA hingga idBBB-) yang berkapitalisasi pasar paling besar. Indeks PEFINDO i-Grade diluncurkan dan dikelola bekerjasama dengan perusahaan pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

26

Indeks Papan Utama

Indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham tercatat di Papan Utama Bursa Efek Indonesia.

27

Indeks Papan Pengembangan

Indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham tercatat di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia.

28

IDX Sektor Energi (IDXENERGY)

Indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham di masing-masing Sektor yang mengacu pada klasifikasi IDX Industrial Classification (IDX-IC).
29

IDX Sektor Barang Baku (IDXBASIC)

30

IDX Sektor Perindustrian (IDXINDUST)

31

IDX Sektor Barang Konsumen Primer (IDXNONCYC)

32

IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer (IDXCYCLIC)

33

IDX Sektor Kesehatan (IDXHEALTH)

34

IDX Sektor Keuangan (IDXFINANCE)

35

IDX Sektor Properti & Real Estate (IDXPROPERT)

36

IDX Sektor Teknologi (IDXTECHNO)

37

IDX Sektor Infrastruktur (IDXINFRA)

38

IDX Sektor Transportasi & Logistik (IDXTRANS)

* Sumber : Indeks Saham IDX: https://www.idx.co.id/produk/indeks/

Istilah-istilah Di Dunia Investasi IHSG

Saat anda terjun dan memulai berinvestasi di dunia investasi ISHG, tentunya anda akan menemukan istilah-istilah berikut :

1. BEI

BEI adalah singkatan dari Bursa Efek Indonesia yang merupakan gabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Bursa Efek Surabaya (BES). Penggabungan dua bursa efek tersebut bertujuan untuk efektivitas operasional dan transaksi, yang terjadi pada tanggal 1 Desember 2007.

2. Saham likuid

Saham yang likuid dalam dunia IHSG adalah saham-saham yang mudah diperjualbelikan atau selalu memiliki pembeli pada harga berapa pun saham tersebut ditawarkan atau diperdagangkan.

3. Bubble

Bubble dalam istilah ekonomi yang digunakan untuk menggambarkan ketika ada saham yang mengalami kenaikan harga dalam waktu singkat, bisa minggu atau beberapa bulan saja. Bubble menggambarkan ketidakwajaran harga yang melebihi kondisi fundamental perusahaan. Bisa disebabkan oleh permainan harga yang dilakukan bandar maupun karena karena kondisi pasar yang sangat percaya diri. Bubble sendiri dapat meledak sewaktu-waktu atau kelebihan beli.

4. Fluktuasi

Fluktuasi adalah istilah yang menggambarkan kenaikan dan penurunan harga suatu saham karena adanya kegiatan jual ataupun beli yang wajar.

5. Portofolio

Portofolio adalah kumpulan dari aset investasi yang dimiliki perorangan atau perusahaan, bisa satu saham maupun terdiri dari beberapa saham yang dimiliki.

6. Likuiditas

Likuiditas saham dalam indeks saham ini adalah ukuran jumlah transaksi suatu saham di pasar modal dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi frekuensi  transaksi saham tersebut maka likuiditas nya akan semakin tinggi juga

7. Buyback

Buyback atau pembelian kembali adalah dimana suatu emiten atau perusahaan membeli kembali saham-saham milikinya yang sudah dilepas ke bursa atau ke publik. Buyback biasanya dilakukan oleh emiten untuk memperbesar modal perusahaan dengan cara mengurangi dividen yang diberikan dengan pembelian tersebut. Selain itu Buyback terkadang direpos positif oleh pasar dengan meningkatnya ketertarikan investor dengan adanya buyback.

8. Take Profit

Take profit adalah tindakan seorang pemilik saham untuk mengambil keuntungan dengan cara menjual saham yang ia miliki ketika harga saham yang dibeli mengalami kenaikan harga, atau harga jual lebih tinggi dari harga beli. Selisih keuntungan tersebut disebut dengan capital gain

9. Cut loss

Kebalikan dari take profit, Cut loss adalah kondisi dimana seseorang menjual saham yang ia miliki dengan keadaan rugi, atau harga beli lebih tinggi dari harga jual. Cut loss sendiri biasanya dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih dalam lagi diakibatkan adanya penurunan saham yang ia beli.

10. Bullish

Bullish adalah kondisi dimana suatu saham atau IHSG mengalami tren peningkatan harga dalam periode tertentu. Bullish sendiri digambarkan dengan seekor banteng yang melakukan tandukan dari bawah ke atas.

11. Bearish

Bearish adalah kebalikan dari Bullish atau kondisi dimana harga suatu saham atau IHSG sedang mengalami tren penurunan harga dalam periode tertentu. Bearish sendiri digambarkan dengan seekor beruang yang melakukan cakaran dari atas ke bawah.

12. Capital Gain

Capital gain adalah salah satu keuntungan yang didapatkan dari selisih jual dan beli suatu saham. Capital gain adalah salah satu keuntungan yang didapatkan dari seseorang ketika memutuskan berinvestasi saham selain mendapatkan dividen.

13. Dividen

Dividen bisa termasuk pendapatan pasif yang didapatkan seseorang dari berinvestasi saham. Dividen adalah keuntungan dari emiten atau perusahaan yang sahamnya kita beli. Dividen biasanya dibagikan dalam periode tertentu oleh perusahaan dan sebelum adanya pembagian dividen biasanya diadakan dahulu RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham untuk menentukan berapa jumlah dividen yang akan dibagikan kepada para pemilik saham.

Biasanya perusahaan yang rajin membagikan dividen banyak menarik perhatian investor untuk membeli sahamnya.

14. Saham Gorengan

Saham gorengan adalah istilah lokal yang menggambarkan harga suatu saham yang sangat mudah dimanipulasi oleh pihak-pihak tertentu atau bandar. Saham gorengan akan mengalami kenaikan harga yang sangat drastis dalam hitungan hari saja, lalu turun secara drastis juga saat pihak yang memanipulasi sudah mencapai tujuannya maupun sudah mendapatkan keuntungan yang diharapkan.

15. Bandar Saham

Bandar saham adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki jumlah modal investasi yang banyak dan bisa menggerakkan harga saham tertentu untuk mengalami kenaikan secara signifikan.

Sekian dulu artikel dari Budak Duit Indonesia kali ini yang membahas tentang dunia Investasi IHSG. Semoga artikel kali ini bisa bermanfaat dan menjadi referensi anda yang sedang ingin terjun atau berinvestasi saham. Terima kasih sudah membaca!.

Leave a Comment

You cannot copy content of this page