Cara Mengatur Keuangan Untuk PNS

5 Cara Mengatur Keuangan Untuk PNS – Mayoritas penduduk di Indonesia menginginkan dirinya bekerja di instansi negara dan menjadi seorang PNS atau Pegawai Negeri Sipil. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan orang menganggap menjadi seorang PNS lebih aman dalam hal finansial dibandingkan dengan seseorang yang berstatus pegawai swasta. Faktanya seperti yang kita tahu seorang PNS memang memiliki gaji yang tinggi dan mengalami kenaikan yang gaji yang signifikan setiap tahunnya.

Namun tentu kita menyadari dalam hal finansial bukan tentang berapa uang kita dapatkan, melainkan berapa yang kita simpan.

 

5 Cara Mengatur Keuangan Untuk PNS

Pada kali ini Budak Duit Indonesia akan merangkum beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengatur keuangan bagi kamu yang saat ini berprofesi sebagai PNS :

1. Mengatur Pendapatan Bulanan

Buatlah anggaran dan alokasikan pendapatan yang kamu dapatkan setiap bulannya. Alokasikan pendapatan yang kamu dapatkan ke pos-pos berikut :

  • Biaya Operasional Sehari-hari (Makan, Ongkos Transportasi/Bensin)
  • Tabungan ( Uang yang dapat kamu sisihkan setiap hari / perbulan)
  • Dana darurat ( Dana yang tidak bisa diganggu gugat dan untuk keperluan darurat)
  • Investasi ( Investasi dengan tujuan mendapatkan passive income)
  • Asuransi ( Asuransi diri sendiri dan asset )
  • Sosial (sumbangan/sedekah/infaq)
  • Entertainment (buku, jajan, nonton, makan di luar)

Berkomitmenlah kepada diri sendiri untuk mengikuti anggaran keuangan yang sudah kamu buat. Dengan adanya anggaran keuangan akan membuat hidupmu lebih fokus dan mengatur kondisi finansial lebih baik lagi.

2. Hutang

“Menyekolahkan SK” ialah hal biasa yang dilakukan oleh seorang PNS untuk mendapatkan uang pinjaman dari suatu instansi maupun bank. Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil yaitu adalah surat ketetapan yang dikeluarkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara yang menyatakan seseorang merupakan Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang melekat kepadanya.

SK sendiri dapat dijadikan sebagai surat jaminan ke instansi keuangan atau bank untuk memperoleh pinjaman ataupun kredit. Cara ini dianggap lumrah dan sah-sah saja selama kamu menggunakan hutang atau dana pinjaman tadi untuk hal-hal dengan tujuan produktif dan bukan untuk tujuan konsumtif. Adapun contoh hutang produktif dan konsumtif  :

  • Hutang Konsumtif : Membeli gadget, membeli mobil/motor, jalan-jalan dan hal-hal lainnya yang cenderung menghabiskan nilai atau nominal uang pinjaman itu sendiri.
  •  Hutang produktif : Mendirikan usaha dari pinjaman tersebut, membeli tanah dengan tujuan investasi dan sebagainya dengan tujuan menghasilkan atau menggandakan nilai dari uang pinjaman itu sendiri

3. Memilih Instrumen Investasi Yang Tepat

Mulailah untuk mencari informasi tentang instrumen investasi apa yang cocok dengan diri kamu dan kondisi finansial mu saat ini. Adapun beberapa instrumen investasi, seperti : 

  1. Deposito
  2. Emas
  3. Properti
  4. Saham
  5. Reksa Dana
  6. Peer to Peer Lending

Dari beberapa instrumen investasi diatas, kamu bisa memilih instrumen investasi yang cocok dengan kamu dan akan kamu jalani nantinya untuk memberikan pendapatan yang sesuai dengan kebutuhan di masa depan. Fokuslah ke satu instrumen investasi saja terlebih dahulu, jika kamu masih awam tentang dunia investasi. 

Hal penting yang perlu kamu perhatikan sebelum berinvestasi ialah tanyakan kepada diri anda seberapa besar resiko yang bisa kamu ambil, tujuan investasi kamu?, apakah kamu memiliki dana darurat jika suatu saat investasimu tidak berjalan dengan mulus, pengetahuan dan modal yang kamu miliki untuk berinvestasi.

4. Mencari Pendapatan Sampingan

Biarpun gaji PNS terbilang lebih dari cukup. Tidak ada salahnya jika kamu memiliki pendapatan sampingan. Kamu dapat membuka usaha yang dapat kamu jalankan diluar jam kerja untuk mendapatkan pendapatan tambahan. 

Jika kamu memiliki hobby yang kamu lakukan pada saat weekend, cobalah cari cara agar hobby tersebut bisa menghasilkan uang tambahan. Contohnya jika kamu suka dengan hal-hal berbau fotografi, tidak ada salahnya menjual hasil foto jepretanmu ke website-website yang melakukan transaksi jual-beli foto secara online.

5. Menetapkan Tujuan Finansial

Menetapkan tujuan finansial adalah dimana kita sudah menetapkan target-target finansial apa saja yang ingin kita capai dan raih di masa mendatang. Target finansial tersebut dibagi menjadi dua, yaitu target finansial jangka pendek dan target finansial jangka panjang.

Contoh target finansial jangka pendek adalah dalam waktu 1 tahun kedepan anda sudah cukup mengumpulkan uang untuk modal pernikahan, DP rumah, dana traveling dan sebagainya. Sedangkan target finansial jangka panjang adalah kamu mencapai kebebasan finansial ataupun pensiun dan memiliki usaha sendiri. Apapun target finansial yang anda tetapkan, pastikan diri anda konsisten , fokus, realistis dan melakukan keputusan-keputusan finansial dengan tepat.

Sekian dulu artikel Budak Duit kali ini tentang “5 Cara Mengatur Keuangan Untuk PNS. Semoga artikel kali ini dapat menambah wawasan kamu dan membantu kamu untuk mengelola keuangan menjadi lebih baik lagi. Terima kasih sudah membaca !

You cannot copy content of this page