Berikut Ini Cara Memulai Bisnis Thrift Shop!

Belakangan ini banyak orang-orang mulai tertarik untuk mencari barang second dari brand-brand ternama atau biasa disebut dengan thrifting. Hal ini tentunya menjadi sebuah peluang bisnis baru untuk menghasilkan keuntungan dengan cara memulai bisnis Thrift Shop.

Untuk penjelasan lebih lanjut, anda bisa cek pembahasannya pada artikel berikut ini.

 

Apa Itu Bisnis Thrift Shop?

Thrift Shop adalah model bisnis baru dimana kita membeli barang-barang bekas pemakaian dalam jumlah banyak atau biasa disebut dengan bal. Satu bal biasanya berisikan satu jenis barang dengan merk yang berbeda-beda yang dijual dalam jumlah kiloan atau satuan. Contohnya anda memutuskan membeli 1 bal hoodie second dengan berat total 100 kg,

Bisnis Thrift Shop banyak digemari karena banyak pembeli yang menginginkan untuk barang-barang dengan brand ternama dengan harga yang terjangkau, tentunya barang-barang tersebut bekas pemakaian pribadi atau preloved. Biasanya barang-barang preloved branded ini didapatkan dari luar negeri yang dijual dengan bentuk bal-balan atau karungan yang disegel.

 

Resiko Bisnis

Setiap bisnis biarpun terlihat menguntungkan akan tetapi selalu ada resiko-resiko yang bisa saja anda dapatkan. Adapun beberapa resiko yang perlu anda ketahui ketika ingin memulai bisnis thrifting shop diantaranya:

1. Barang Random

Ketika anda memutuskan untuk membeli barang-barang preloved atau PL tentunya anda harus membelinya dalam bentuk bal atau karungan yang sudah disegel. Disini tentunya saja anda tidak bisa membuka bal tersebut sebelum membelinya, jadi disini sama saja anda ibaratnya ‘membeli kucing dalam karung‘.

Anda bisa saja mendapatkan barang-barang dari brand-brand biasa yang kurang diminati atau bahkan unbranded atau tidak memiliki brand. Tentu saja barang tersebut bisa saja terjual dengan harga murah atau bahkan susah terjual sehingga modal anda sulit berputar dengan cepat atau sedikit mendapatkan keuntungan atau bahkan rugi.

2. Mendapatkan Barang Minus Atau Kotor

Barang second atau PL yang anda beli dalam karungan tentu saja bekas pemakaian sebelumnya. Barang yang anda dapatkan tidak sepenuhnya barang-barang yang mulus atau benar-benar baru. Selalu saja ada barang-barang minus seperti terdapat noda permanen, ada robekan atau bolong, warna pudar dan sebagainya yang membuat barang tersebut tidak layak untuk dijual kembali.

Selain itu anda juga bisa saja mendapatkan barang thrift yang kotor, sehingga anda perlu mengeluarkan biaya lebih untuk mencucinya sebelum menjualnya kembali kepada para thrifter atau pembeli.

3. Sulit Mendapatkan Pembeli Di Awal-Awal

Pada umumnya para pembeli lebih suka berbelanja barang-barang second atau preloved dari toko-toko yang sudah memiliki testimoni dari pada pembelinya. Oleh karena itu mungkin anda di awal-awal membuat usaha thrift akan kesulitan untuk mendapatkan pembeli, dikarenakan mereka belum percaya dengan kualitas produk yang anda tawarkan.

4. Stok dari Supplier Tidak Menentu

Dikarenakan barang thrift merupakan barang bekas pakai dan bukan produksi langsung dari pabrik, tentunya saja anda tidak bisa memprediksi ada atau tidaknya ketersediaan stok dari bal yang anda beli.

5. Mendapatkan Feedback Negatif Dari Pembeli

Terkadang pembeli memberikan feedback negatif kepada seller dikarenakan produk yang mereka beli tidak sesuai dengan yang diharapkan. Feedback-feedback negatif ini tentunya bisa memberikan reputasi buruk kepada toko anda dan berimbas kepada performa penjualan. Seperti yang perlu anda ketahui, untuk menjual barang second faktor terpenting adalah kepercayaan.

 

Macam-Macam Produk Bisnis Thrift Shop

Jika anda ingin tahu produk apa saja yang bisa diperjualbelikan ketika anda ingin memulai bisnis thrift shop. Berikut ini macam-macam produk yang sering dijual dalam bisnis ini.

1. Pakaian

Dalam kategori pakaian, anda bisa menjual beberapa produk seperti hoodie, kaos, celana, jaket, kemeja dan sebagainya. Orang-orang yang melakukan thrifting lebih suka dengan produk pakaian yang berasal dari brand terkenal.

2. Sepatu

Sepatu adalah salah satu produk yang sering diperjualbelikan dalam bisnis thrift. Saat ini banyak para pecinta sepatu sneaker yang ingin memiliki sepatu-sepatu limited edition dari brand-brand terkenal dengan harga yang terjangkau. Jika kualitas sepatu yang anda jual masih baik dan layak pakai, tentunya anda bisa menjualnya dengan harga yang lumayan menguntungkan untuk barang second.

3. Tas

Tas branded tentunya selalu menjadi buruan para kaum wanita untuk selalu tampil trendy. Ini merupakan salah satu barang yang selalu mereka bawa kemanapun mereka pergi. Banyak sekali wanita-wanita yang menginginkan tas branded original untuk mereka gunakan atau koleksi.

Banyak dari kaum wanita melakukan thrifting untuk mendapatkan produk-produk tas branded dengan harga yang terjangkau. Oleh karena itu menjual tas second adalah salah satu peluang bisnis thrift yang bisa anda coba.

4. Topi

Topi juga memiliki pasarnya tersendiri di bisnis thrift, banyak orang-orang mencari topi dari brand-brand besar untuk membuat mereka tampil lebih modis dan cool.

 

Beberapa Alasan Untuk Memulai Bisnis Thrift Shop

Berikut ini beberapa alasan yang bisa menjadi bahan pertimbangan kamu untuk memulai bisnis thrift shop, diantaranya adalah:

1. Menjangkau Semua Usia

Pada awalnya thrifting memang terkenal dilakukan oleh para remaja untuk mendapatkan produk dengan brand besar dengan harga terjangkau. Akan tetapi semakin banyak variasi produk yang dijual maka semakin besar juga target pasarnya dan tentunya menjangkau semua usia. Mulai dari anak-anak remaja yang gemar membeli kaos atau hoodie hingga ibu-ibu yang suka mencari tas-tas branded untuk kondangan.

2. Trend Baru

Fashion menjadi salah satu cara yang dilakukan seseorang untuk mendefinisikan dirinya kepada publik. Banyak orang-orang yang melakukan thrifting untuk mencari produk-produk fashion yang sangat jarang dimiliki oleh seseorang atau limited edition. Selain itu ini merupakan alternatif bagi mereka yang memiliki budget terbatas untuk tetap terlihat menarik dan trendy.

3. Tidak Membutuhkan Modal Yang Besar

Untuk membuka usaha thrift shop, anda tidak perlu harus memiliki gerai atau toko dan mencari supplier besar untuk memenuhi stok produk yang anda butuhkan. Usaha ini bisa anda lakukan dimanapun dan kapanpun dengan melakukan penjualan secara live dengan modal handphone, internet dan aplikasi marketplace. Selain itu anda bisa membeli langsung produk-produk thrift yang anda jual nantinya langsung ke pasar offline maupun online, anda bisa menyetok atau membelinya sesuai dengan budget yang anda miliki saat ini atau tidak harus membeli dengan partai besar.

4. Banyak Pilihan Platform

Bisnis thrift yang semula dilakukan secara offline perlahan-lahan mulai dilakukan secara online belakangan ini. Saat ini banyak para pelaku bisnis thrift menjual produk mereka secara live dengan bantuan platform-platform marketplace, contohnya seperti Shopee Live, TikTok Live dan sebagainya. Cukup bermodalkan smartphone dan jaringan internet saja, saat ini anda sudah bisa memasarkan produk-produk second dengan mudah dan juga dengan jangkauan yang lebih luas dikarenakan live shop anda bisa diakses semua orang di seluruh Indonesia.

 

Cara Untuk Memulai Bisnis Thrift Shop

Setelah anda yakin untuk segera memulai bisnis thrift shop, berikut ini beberapa hal yang perlu anda lakukan untuk memulainya.

1. Membuat Rencana Bisnis

Dalam memulai bisnis apapun, tentunya anda sudah memiliki rencana yang matang. Hal ini sangat penting untuk menjaga bisnis anda tetap berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang anda inginkan. Rencana bisnis adalah suatu dokumen yang berisikan target-target atau tujuan apa yang ingin anda capai beserta cara-cara yang anda lakukan untuk mencapai hal tersebut.

2. Tentukan Produk Dan Target Pasar

Setelah membuat rencana yang matang dan terstruktur, anda bisa mulai menentukan produk serta target pasar yang ingin anda capai untuk memulai bisnis thrift shop. Cara termudahnya untuk menentukannya adalah dengan berpatokan pada diri anda sendiri. Jika anda seorang anak muda laki-laki tentunya anda bisa menjual hoodie, topi ataupun sepatu second dengan target pasar orang-orang yang seusia dengan anda.

Menentukan produk dan target pasar adalah salah satu point penting yang perlu anda lakukan dan pikirkan sebelum membuka suatu bisnis atau usaha jual beli.

3. Mencari Supplier

Supplier adalah pihak yang nantinya akan menyediakan produk-produk second atau preloved yang anda jual nantinya dalam bisnis thrift shop. Pilihlah supplier yang benar-benar bisa dipercaya dan memiliki kualitas barang yang cukup baik untuk dijual kembali. Biasanya mereka menjual dalam bentuk karungan atau bal dan paket usaha.

Supplier merupakan salah satu point yang nantinya akan menentukan lancarnya bisnis anda atau tidak. Point plus jika ada supplier yang mau menerima retur untuk produk-produk catat atau tidak layak pakai yang kita terima.

4. Memilih Platform Penjualan

Jika anda memutuskan untuk melakukan penjualan secara online atau live, tentunya ada harus memiliki platform yang cocok dengan model bisnis anda. Saat ini banyak penjual yang menggunakan platform dari marketplace online untuk melakukan live. Hal ini dilakukan karena mereka tidak perlu repot-repot lagi mencari pembeli dan membuat promosi untuk memasarkan produk yang anda jual. Contohnya anda bisa melakukan penjualan secara langsung melalui Shopee Live atau TikTok Live Shop.

Anda hanya perlu membuat akun untuk toko, melakukan beberapa konfigurasi lalu melakukan penjualan secara live melalui handphone dengan bantuan koneksi internet untuk mulai terhubung dengan platform dan para penggunanya.

5. Selalu Update

Menjual produk second tentunya anda akan menemui berbagai macam brand-brand mulai dari yang tidak terkenal hingga yang terkenal atau super brand. Barang branded tentunya akan membuat produk yang anda jual lebih mahal dibandingkan dengan brand biasa. Tidak mengetahui brand bisa membuat anda salah menentukan harga, bisa jadi menjual terlalu murah atau terlalu mahal.

Anda juga harus mengetahui seputar brand-brand apa saja yang sedang naik daun dan banyak peminatnya dan mana yang tidak. Semakin banyak peminatnya tentunya anda bisa menjualnya sedikit mahal.

 

Estimasi Modal Bisnis Thrift Shop

Modal merupakan salah satu hal penting yang perlu anda siapkan untuk memulai bisnis thrift shop. Dikarenakan produk yang kita jual merupakan produk fisik yang harus kita miliki untuk ditawarkan kepada pembeli secara langsung.

Berikut ini rincian atau estimasi modal yang perlu anda siapkan untuk memulai bisnis jual beli barang second atau thrift:

  • Sewa Tempat: Rp  400 rb – Rp 1  jutaan untuk menyewa toko atau bisa gratis jika anda melakukan penjualan live dari kamar atau salah satu ruangan di rumah anda.
  • Handphone dan Internet: Rp 500 ribu – Rp 1,5 jutaan untuk handphone dan paket internet perbulan untuk live sebesar Rp 150 ribu – Rp 300 ribu.
  • Membeli Barang Thrift: Rp 5 jutaan hingga 10 jutaan untuk pembelian per karung atau ball (tergantung kategori produk dan kualitas). Anda juga bisa membeli dalam jumlah satuan atau dalam bentuk paket usaha yang bisa dimulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
  • Perlengkapan dan Peralatan: Rp 500 ribu
  • Biaya lain-lain: Rp 300 ribu

Bila dilihat dari estimasi diatas, bisa disimpulkan bahwa bisnis thrift shop bisa dilakukan dengan modal kurang dari Rp 10 juta rupiah saja. Modal awal juga masih bisa diperkecil dengan menekan beberapa pos pengeluaran tertentu atau ada fokus dengan melakukan penjualan secara online atau live.

 

Estimasi Keuntungan Bisnis Thrift Shop

Anggap saja disini anda memutuskan untuk membuka usaha thrift shop dengan fokus menjual produk pakaian, yaitu hoodie dengan target pasar anak muda laki-laki dan perempuan. Anda memutuskan untuk membeli satu Bal segel hoodie yang berisikan 500 pcs hoodie dengan berbagai macam brand bekas pemakaian dengan harga Rp 7 juta rupiah.

Saat anda membuka segel, anggap saja dari 500 pcs hoodie terdapat 50 pcs hoodie yang tidak layak jual dikarenakan adanya minus dan sebagainya. Maka sisanya yang bisa anda jual adalah 450 pcs.

Biasanya rata-rata harga satu hoodie brand dihargai sekitar Rp 30 ribu – Rp 200 ribu keatas disesuaikan dengan brand dan kualitas produknya. Anggap saja anda bisa menjual hoodie dengan harga rata-rata Rp 40 ribu/pcs. Maka hasil penjualan yang anda dapatkan dari 1 bal atau karung hoodie jika semua laku terjual adalah Rp 40.000 x 450 = Rp 18,000,000.

Estimasi keuntungan bersih yang anda dapatkan dari bisnis thrift ketika berhasil menjual satu bal adalah Rp 18,000,000 – Rp 7.000.000 = Rp 11.000.000.

 

Kesimpulan

Bisnis thrift shop merupakan salah satu alternatif model bisnis baru yang bisa dilakukan oleh semua orang saat ini. Hal yang perlu anda siapkan adalah pengetahuan tentang barang-barang apa saja yang bisa dijual kembali dan paham kondisi pasar dan trend yang berubah-ubah. Bisnis ini bisa dimulai dengan modal awal berapapun, anda bisa membeli produk untuk anda jugal kembali dalam bentuk satuan, paket usaha atau karungan.

Demikianlah artikel kali ini dari situs Budak Duit Indonesia, semoga ini bisa menjadi sumber informasi dan referensi bagi anda yang ingin memulai suatu usaha atau bisnis.

Leave a Comment

You cannot copy content of this page