Auroracoin (AUR) adalah mata uang kripto peer-to-peer yang diluncurkan pada 24 Januari 2014 sebagai alternatif penggunaan mata uang flat di negara islandia yang saat itu sedang bangkit dari krisis ekonomi pada tahun 2009.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang aset kripto Auroracoin (AUR). Pada artikel kali ini Budak Duit Indonesia sudah merangkum artikelnya untuk anda.
Apa Itu Auroracoin (AUR)?
Auroracoin (AUR) adalah mata uang kripto peer-to-peer yang dikembangkan di Islandia. Mata uang digital ini tidak bergantung kepada sistem perbankan dan memiliki nilai independennya sendiri. Untuk mencegah penurunan nilai mata uang AUR, pencipta Auroracoin membatasi total suplai koinnya.
Auroracoin didasarkan pada algoritma Scrypt, dan pada dasarnya adalah tiruan dari cryptocurrency populer Litecoin . Setengah dari tokennya telah ditambang dan didistribusikan ke warga Islandia dalam tiga fase. Selama fase pertama pada Maret 2014, setiap warga Islandia menerima AUR$31,8. Jumlah yang didistribusikan naik menjadi 318 koin di fase kedua dan digandakan menjadi 636 koin di fase ketiga. Sisa 50% dari koin dihancurkan. Sistem ID nasional Islandia digunakan untuk melakukan airdrop gratis.
Pencipta Dan Sejarah Auroracoin (AUR)
Pada tahun 2009, ekonomi Islandia menjadi bangkrut setelah krisis keuangan 2008 . Untuk membendung arus keluar modal, pemerintah menerapkan kontrol yang mencegah warganya mengambil mata uang asing ke luar negeri. Sama seperti Bitcoin, yang penciptaannya secara luas dianggap sebagai reaksi terhadap dana talangan bank oleh pemerintah federal, Auroracoin juga memposisikan dirinya sebagai alternatif mata uang yang dikendalikan pemerintah.
“Orang-orang di Islandia, selama lima tahun terakhir, dipaksa untuk menyerahkan semua mata uang asing yang diperoleh ke Bank Sentral Islandia,” tulis pencipta koin itu. “Artinya, masyarakat tidak sepenuhnya bebas melakukan perdagangan internasional. Mereka tidak bebas berinvestasi dalam bisnis di luar negeri. Penggunaan kekuasaan secara sewenang-wenang dan utang pemerintah Islandia yang tidak berkelanjutan telah menciptakan ketidakpastian dan risiko dalam semua aspek perdagangan.” Menurut pencipta koin, efek keseluruhan dari pembatasan pemerintah terhadap ekonomi lokal adalah “melumpuhkan.”
Hingga akhirnya pada tahun 2014 Baldur Friggjar insson menciptakan Auroracoin (AUR) dan dan mengalokasikan (dipreminasikan) setengah dari total 21 juta koin untuk 330.000 warga Islandia yang tinggal di negara Islandia.
Auroracoin dimaksudkan untuk berfungsi sebagai mekanisme transfer lintas batas dalam ekonomi lokal. Akan tetapi nilai cryptocurrency jatuh segera setelah diluncurkan pada Maret 2014, dan itu dianggap sebagai “eksperimen yang gagal.”
Pada tahun 2016 Auroracoin dihidupkan kembali oleh sekelompok pengembang yang memperluas cakupan fungsinya untuk memasukkan transaksi harian. Ini dijalankan oleh Auroracoin Foundation, yang didirikan pada tahun 2015. Pada Maret 2021, 1 AUR bernilai sekitar $0,19, dengan nilai pasar agregat sekitar $3,7 juta.
Bagaimana Cara Kerja Auroracoin (AUR)?
Auroracoin menjadi alat pembayaran yang dapat dikirim kemana saja dengan cara yang aman. Transaksi yang dilakukan juga bersifat ‘anonim’ yang berarti privasi data pengguna dilindungi dengan alamat yang dibuat secara acak. Data transaksi akan disimpan dalam buku besar umum yang dibagikan antara pengguna tanpa memerlukan pihak ketiga, yaitu bank tradisional.
Berapa Harga Auroracoin (AUR)?
Harga koin AUR pada saat artikel ini dibuat adalah senilai $0,135313 USD. Berdasarkan data yang didapatkan dari situs CoinMarketCap, saat ini Auroracoin (AUR) berada di urutan ke-7430.
Jika Anda ingin tahu di mana untuk membeli Auroracoin , bursa cryptocurrency atas untuk perdagangan di Auroracoin saat ini YoBit, FreiExchange dan BEI.
Sekian dulu artikel kali ini dari Budak Duit Indonesia yang membahas tentang apa itu Auroracoin (AUR). Semoga artikel kali ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda tentang dunia cryptocurrency.