Pengertian Investasi Menurut Situs Budak Duit Indonesia

Pengertian Investasi

Investasi secara umum memiliki pengertian dimana seseorang melakukan kegiatan menanamkan modal yang ia miliki ke suatu bisnis atau perusahaan dalam jangka waktu tertentu, dimana sang pemilik modal atau lebih sering disebut sebagai investor mengharapkan timbal balik berupa keuntungan dari kegiatan penanaman modal tersebut.

Investasi sejatinya bisa dilakukan oleh semua orang dengan modal berapapun dan kapanpun di zaman serba digital seperti sekarang ini. Hanya butuh sebuah perangkat mobile ataupun PC dengan bantuan jaringan internet anda sudah dapat membuat akun dengan mendaftarkan diri anda secara online ke sebuah broker atau pialang saham dan bisa mulai langsung bertransaksi langsung di perangkat yang anda gunakan.

I. Bentuk Dan Contoh Investasi

Setelah mengetahui pengertian dari investasi, selanjutnya adalah beberapa contoh dari investasi itu sendiri. Berdasarkan bentuknya investasi dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

1. Investasi Aktiva Riil

Investasi aktiva riil adalah investasi yang yang bentuknya dapat dilihat dengan kasat mata dan memiliki bentuk fisik. Contohnya investasi logam mulia, tanah, properti dan sebagainya

2. Investasi Aktiva Finansial

Investasi aktiva finansial adalah investasi yang modalnya dikonversi kedalam bentuk surat ataupun dokumen berharga sebagai bukti kepemilikan modal. Contohnya adalah deposito, obligasi, saham dan sebagainya

3. Investasi Diri Sendiri

Investasi diri sendiri adalah dimana kita menginvestasikan waktu, tenaga, pikiran dan uang untuk menambah value yang diri kita miliki agar memiliki daya saing dan jual dunia kerja. Contohnya dengan belajar, melanjutkan pendidikan, mengikuti kursus atau seminar dan sebagainya.

II. Tujuan Investasi

Seseorang yang melakukan kegiatan investasi pastinya memiliki tujuannya masing-masing. Adapun beberapa tujuan tersebut diantaranya :

1. Mendapatkan Penghasilan Tambahan

Passive Income atau pendapatan pasif merupakan penghasilan tambahan yang biasanya menjadi tujuan utama seseorang saat ia memutuskan untuk berinvestasi. Pendapatan tersebut bisa berupa deviden, capital gain, bunga, laba dan sebagainya tergantung dari jenis investasi yang ia miliki.

2. Menjaga dan Mengembangkan Asset

Inflasi adalah kondisi atau proses dimana meningkatnya harga-harga kebutuhan secara umum dan terus menerus. Inflasi tersebut tentunya membuat nilai aset yang kita miliki cenderung menurun. Investasi adalah salah satu jalan yang biasanya dilakukan seseorang untuk menjaga asetnya tetapi stabil atau bahkan berkembang. Contohnya anda membeli emas dengan uang cash anda, dikarenakan harga emas yang cenderung stabil dan meningkat setiap tahunnya, sedangkan uang cash nilainya cenderung berkurang karena tergerus inflasi.

3. Memenuhi Kebutuhan Di Masa Depan

Jika kamu memiliki tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, seperti membeli rumah, melanjutkan pendidikan, rencana menikah dan hal lainnya, berinvestasi bisa jadi langkah yang tepat yang bisa kamu lakukan untuk mewujudkan rencana-rencana dimasa depan. Asset yang kamu investasikan akan menghasilkan untuk yang lebih maksimal jika diinvestasikan untuk investasi jangka panjang.

4. Sarana Menabung

Mungkin anda sering mendengar istilah menabung saham, menabung emas ataupun menabung reksa dana dan sebagainya. Hal tersebut dilakukan lantaran persentase keuntungan berinvestasi menggunakan instrumen investasi lebih terlihat menguntungkan dibandingkan menabung di rekening bank itu sendiri.

III. Manfaat Berinvestasi

Setelah mengetahui berbagai macam tujuan orang melakukan investasi. Ada juga beberapa manfaat yang bisa kamu rasakan dan dapatkan, contohnya seperti :

1. Menghindari Gaya Hidup Boros

Dengan berinvestasi tentunya membuat kamu harus mengalokasikan beberapa persen pendapatan untuk dialokasikan sebagai modal berinvestasi. Hal tersebut tentunya akan mengurangi uang yang kamu habiskan untuk hal-hal yang tidak perlu atau bersifat pemborosan. Dengan berinvestasi tentunya akan membuat kamu lebih disiplin dalam hal finansial.

2. Menghindari Berhutang

Gaya hidup yang konsumtif cenderung akan membuat seseorang untuk menghabiskan uang yang dimilikinya dan menyebabkan ia berhutang karena kurangnya kesadaran finansial. Orang yang memiliki komitmen berinvestasi tentunya akan lebih paham akan mengelola finansial mereka dan menghindari gaya hidup boros, dikarenakan mereka lebih memilih untuk menginvestasikan uangnya.

3. Memperbaiki Kondisi Finansial

Berinvestasi sudah seperti layaknya menabung, kamu tentunya harus memiliki komitmen yang kuat untuk mengalokasikan beberapa persen pendapatan untuk disimpan dan ditaruh pada instrumen investasi. Tentunya modal yang kamu investasi akan terus berkembang dari waktu ke waktu dengan sendirinya dan kamu bisa mendapatkan timbal balik yang maksimal serta berdampak positif pada kondisi finansial di masa depan nanti.

4. Mencapai Kebebasan Finansial

Kebebasan finansial adalah dimana kondisi seseorang tidak perlu bekerja aktif lagi untuk menghasilkan uang. Hal tersebut investasi-investasi yang sudah mereka lakukan selama ini sudah bisa mengcover segala kebutuhan hidup mereka. Inti dari seni kebebasan finansial itu sendiri adalah membuat uang bekerja untuk kita dan bukan kita bekerja untuk uang.

5. Pensiun Dini dan Bisa Menikmati Hidup

Jika kamu sudah memiliki pendapatan pasif yang besar, tentunya kamu bisa memutuskan untuk pensiun dini dan menikmati hidup lebih awal. Kamu tidak perlu lagi bangun pagi untuk bekerja dan pulang malam kerumah karena ada pekerjaan yang mewajibkan kamu untuk lembur.

IV. Resiko Investasi

Setiap investasi yang dilakukan seorang investor pasti memiliki resiko. Si investor bisa saja mengalami kerugian ataupun hilangnya aset yang diinvestasikan.

Adapun beberapa jenis resiko yang mungkin saja bisa dialami oleh para investor ketika berinvestasi menurut Reilly (2003:15), di antaranya:

1. Business Risk

Perusahaan tempat kita menanamkan modal mengalami kerugian yang dikarenakan keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut tidak sesuai dengan keuntungan yang diharapkan.

2. Financial Risk

Resiko ini terjadi saat perusahaan mengalami masalah keuangan, contohnya perusahaan tidak memiliki uang yang cukup, sehingga mereka harus berhutang dulu untuk membiayai kegiatan operasionalnya.

3. Liquidity Risk

Resiko yang terjadi karena adanya ketidakpastian yang timbul dikarenakan kondisi sekuritas saat ini berada di pasar sekunder.

4. Exchange Risk

Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar nilai mata uang negaranya dengan mata uang domestik

5. Country Risk

Risiko ini berkaitan dengan kestabilan politik serta kondisi lingkungan perekonomian di suatu Negara.

 

Sekian dulu artikel dari Budak Duit Indonesia kali ini yang membahas secara detail tentang pengertian dari investasi. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda lebih jauh lagi tentang dunia investasi. Terima kasih sudah membaca.

You cannot copy content of this page