Dalam dunia cryptocurrency pasti anda akan menemukan istilah token ‘Rebase’ atau Elastic Token. Perlu diketahui token ini hampir mirip dengan stablecoin dengan beberapa perbedaan yang akan dijelaskan pada artikel berikut.
Apa Itu Rebase atau Elastic Token?
Rebase atau Elastic token adalah cryptocurrency yang jumlah suplainya disesuaikan dengan menggunakan algoritma tertentu untuk mengontrol harganya di pasaran. Hampir mirip dengan stablecoin dimana sifatnya memiliki harga yang stabil dan dipatok ke aset lain seperti mata uang, emas dan sebagainya. Akan tetapi yang membedakan Rebase token dan stablecoin adalah, rebase mempertahankan harganya dengan cara membakar token yang beredar atau ‘burning‘ untuk mengurasi jumlah token yang beredar ataupun mencetak token baru untuk menambah suplai token yang beredar.
Pembakaran token dilakukan jika jumlah token yang beredar sudah terlalu banyak sehingga membuat harga token tersebut turun, oleh karena itu dilakukan pembakaran untuk memgurangi suplai token yang beredar sehingga harganya kembali naik sesuai dengan yang diinginkan. Pencetakan token baru dilakukan jika harga token tersebut sudah terlalu tinggi dan ingin distabilkan kembali untuk membuat harga kembali normal dengan menambah suplai token yang beredar.
Contoh Kasus
Ampleforth (AMPL) adalah contoh token rebase. Setiap 24 jam, persediaan token disesuaikan dengan tujuan menjaga harganya mendekati $1 USD.
Jika harga AMPL naik lebih dari beberapa sen, maka setiap dompet yang menyimpan AMPL akan diberikan token tambahan secara proporsional dengan kepemilikan yang ada. Itu berarti setiap orang masih memiliki persentase yang sama dari semua AMPL yang ada. Dengan lebih banyak token yang beredar, kekuatan ekonomi fundamental akan cenderung mendorong harganya kembali ke bawah menuju target. Di sisi lain, ketika harga turun di bawah ambang batas tertentu, kebalikannya terjadi karena token dikeluarkan secara proporsional dari dompet pemegang.
Intinya adalah bahwa setiap token AMPL yang Anda miliki akan tetap bernilai sekitar $1, sedangkan nilai total dari semua token AMPL yang Anda miliki masih dapat berfluktuasi secara liar. Token lain seperti RMPL dan uang berbasis (BASED) bertujuan untuk meningkatkan protokol AMPL sambil mempertahankan daya tarik intinya.
Contoh lainnya adalah Token dari ekosistem Shiba Inu yang mendapat julukanĀ ‘Dogekiller’, yaitu LEASH . Token ini awalnya dirilis sebagai token rebase yang melacak harga Dogecoin (DOGE) pada rasio 1/1000 yang artinya jika harga DOGE adalah $0,50, maka harga token LEASH akan menjadi $500. Ini berarti investor Shiba Inu bisa mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga dogecoin tanpa harus berinvestasi langsung di token dan bisa menarik lebih banyak pengguna ke ekosistem.
Akan tetapi saat iniĀ token LEASH tidak lagi menjadi rebase token dan sekarang tidak lagi melacak harga Dogecoin.
Sekian dulu artikel kali ini yang membahas tentang apa itu Rebase atau Elastic Token. Semoga artikel kali ini bisa menambah informasi dan wawasan anda lebih jauh lagi tentang dunia investasi cryptocurrency. Terima kasih sudah membaca